Selasa, 08 Maret 2011

Bahaya shisha lebih dari bahaya rokok

  Shisha itu dasarnya kaya sejenis cara menikmati tembakau dengan cara yang berbeda. Klo bicara katanya shisha aman 100% nggak juga off course :) karena gimana pun yang namanya tembakau tetep ada nikotinnya cuma lebih rendah daripada rokok mungkin karena lebih ringan dan sudah dicampur dengan air sebagai filter bahkan tidak jarang dicampur dengan wine. Tapi perlu disadari tar dalam shisha jauh lebih tinggi daripada rokok!
shisha Rasa shisha yang paling banyak digemari adalah rasa apel sekalipun rasa lainnya juga cukup terkenal. Bahaya shisha secara medis belum banyak penelitian, tapi sejauh yang saya tau karena sifatnya yang dari tembakau dan di uap air kan bisa membuat dampak yang cukup serius seperti kanker esophagus atau kanker mulut tetep aja possible klo bertahun2 terus dihisap.
Yah mungkin yang perlu ditekankan disini adalah gimanapun nikotin adalah kandungan alami tembakau! So jangan kemakan promosi sisha itu bebas nikotin 100%
Well tapi sekarang ini bisa dibilang sisha sudah mulai masuk ke indonesia dan ga sedikit kafe atau cozy place yang nyediain shisha

Sisha Sama Buruknya dengan Rokok?
CALIFORNIA, MINGGU – Merokok memang sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup masyarakat, walaupun secara terbuka banyak pihak memperingatkan bahayanya termasuk dari pemerintah maupun produsen rokok.
Cara untuk menikmati asap rokok pun kini semakin beragam misalnya dengan menggunakan sisha atau hookah yang berasal dari negara Timur Tengah. Kata sisha/hookah sendiri berasal bahasa Persia yang memiliki arti gelas piala. Makna hookah maupun shisha sama-sama mengacu pada bentuk, cara menghisap, sekaligus kandungan air sebagai penyaringnya.
Banyak anggapan bahwa kandungan air yang digunakan dalam hookah/sisha berfungsi sebagai filter penyaring racun yang membahayakan. Tak heran bila kebiasaan menghisap hookah pun menjadi pilihan anak muda masa kini ketimbang menghisap rokok yang dikenal mengandung racun berbahaya.
Namun pada kenyataannya, baik rokok atau pun sisha ternyata memiliki efek negatif yang tak jauh berbeda. Sebuah riset terbaru menyebutkan, hookah dan rokok tembakau sama-sama mengandung kadar tinggi karbon monoksida yang merugikan kesehatan.
Riset yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association ini memang hanya meneliti satu jenis gas beracun saja. Sehingga mustahil untuk membandingkan secara langsung dampak penggunaaan sisha dengan asap rokok.
“Walau begitu, riset ini setidaknya memberi peringatan kepada pecinta sisha untuk berpikir dua kali menghisap pipa. Menikmati sisha bukanlah suatu aktivitas yang bebas risiko seperti yang mereka kira. Penggunaannya sungguh tidak aman untuk kesehatan” , ungkap penulis riset S. Katharine Hammond, kepala divisi ilmu kesehatan lingkungan di University of California, Berkeley.
Sisha, yang hampir serupa dengan bong yang digunakan mengisap marijuana, memang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Di banyak kota, kini banyak berdiri bar-bar menyediakan sisha sehingga memicu ketertarikan pengunjung untuk mencoba menghisap pipa berbentuk unik tersebut.
Pengguna biasanya menghisap asap tembakau dari sisha setelah asap tersebut melewati gelembung air, proses yang dianggap sebagai filterisasi racun tembakau.
Untuk membuktikan kandungan racun pada sisha, Hammond melibatkan 27 mahasiswa yang biasa menghisap sisha selama satu jam dalam tiga malam yang berbeda pada April 2006. Lima mahasiwa lain yang tidak memakai hookah juga dilibatkan dalam riset. Tetapi mereka harus tinggal bersama di ruangan saat para mahasiswa mengisap sisha.
Partisipan sebelumnya harus terbebas dari sisha selama 84 jam sebelum riset dilakukan. Kemudian, partisipan penghisap pipa yang didalamnya mengandung air serta 10 gram tembakau Al Fakher mu’assal tobacco yang dipanaskan menggunakan arang.
Peneliti lalu memantau kandungan karbon monoksida pada dua kelompok partisipan sebelum dan sesudahnya dengan menggunakan sebuah mesin yang didesain untuk mendeteksi perokok.
Rata-rata kandungan karbon monoksida pada partisipan mencapai 42 ppm, lebih tinggi ketimbang yang ditemukan pada perokok sigaret (17 ppm). Riset juga menemukan kadar karbon monoksida meningkat di ruangan tempat partisipan menghisap hookah dan bahkan bisa mencapai tingkat yang merugikan kesehatan lingkungan.
Hammond mengatakan pihaknya tidak dapat membandingkan secara langsung penggunaan sisha/hookah dengan merokok sigaret, yang jelas-jelas mengandung banyak racun. Selain itu, masih sulit mengetahui secara pasti bentuk penggunaan hookah seperti apa yang dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru atau jantung
“Hookah/sisha mungkin saja tidak akan membuat Anda mengidap kanker paru-paru, tetapi akan mempengaruhi kesehatan Anda dengan cara lain,” ujarnya.
Sementara itu Thomas Eissenberg, profesor psikologi dari Virginia Commonwealth University yang juga meneliti penggunaan sisha, mengatakan bahwa risetnya menunjukkan bahwa menghisap sisha selama 45 menit menghasilkan jumlah tar 36 kali lebih banyak ketimbang merokok selama lima menit.
“Tar mengandung senyawa yang merupakan unsur utama asap yang dapat menyebabkan kanker. Meski begitu belum jelas apakah jenis tar dalam sisha berbeda dengan tar pada rokok sigaret,” tandasnya.

Temen gw ada yang tanya apakah shisha berbahaya ato kagak,jadinya gw tergugah utk mengetahuinya..so gw cari aja di internet..dan ini jawabannya :
Shisha Lebih Berbahaya Ketimbang Rokok KONGKOW bareng teman sambil rame-rame menikmati shisha (rokok ala Arab)… so pasti gaul abis. Tapi siapa nyana, ternyata menghisap 1 shisha setara dengan 15 hingga 52 batang rokok. Itu baru kandungan karbon monoksidanya. Sedangkan kandungan tar 1 shisha setara dengan 27 hingga 102 batang rokok! Begitulah hasil penelitian laboratorium nasional Prancis, Laboratoire National d’Essais (LNE), yang disampaikan oleh Agen Antitembakau Prancis (OFT). Laporan tersebut menye- butkan shisha merupakan sum- ber utama polusi udara di area tertutup dan sekitarnya. Tak heran, karena ternyata shisha lebih berbahaya ketimbang rokok. “Satu shisha setara dengan sekitar 70 hisapan rokok,â€� sebut Presiden OFT Bertrand Dautzenberg seperti dilansir AFP, Rabu (31/10). Ada 3 tipe rokok Arab dari Timur Tengah itu yang dites. Tipe 1 shisha dengan karbon ringan berjumlah sedikit. Tipe 2 shisha dengan karbon ringan berjumlah banyak. Tipe 3, shisha dengan karbon alami bervo- Shisha Lebih Berbahaya Ketimbang Rokok lume sedikit. Lalu ada 3 parameter yang digunakan sebagai ukuran perbandingan dengan rokok, yakni jumlah tar, karbon monoksida, dan nikotin. Untuk 70 liter asap yang yang diproduksi shisha, tar yang terkandung pada tipe 1 adalah 319 miligram, atau 32 kali melewati batas yang ditetapkan Eropa untuk sebatang rokok. Sementara shisha 2 mengandung tar 266 miligram, atau 27 kali melebihi batas rokok. Sedangkan shisha tipe 3 mengandung tar 1.023 miligram, atau 102 kali melebihi batas rokok. Karbon monoksida yang terkandung pada shisha tipe 1 yakni 17 kali melebihi batas rokok, tipe 2 sebanyak 15 kali, dan tipe 3 sebanyak 52 kali. Kadar nikotin yang terkandung pada shisha tipe 1 dan 2 setara dengan sebatang rokok, sedangkan tipe 3 setara dengan 6 batang rokok. Meski shisha memang dinikmati beramai-ramai, tapi sepertinya harus pikir-pikir lagi untuk menghisapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More